EOR dengan Metode CO2 dan Foam untuk Meningkatkan Perolehan Minyak (Komprehensif)

ABSTRAKSI
NAMA             : Eka Almas Yuslim
NIM                 : 1001099
JURUSAN       : Teknik Perminyakan
JUDUL          : Enhanced Oil Recovery dengan Metode CO2 dan Foam untuk Meningkatkan Perolehan Minyak.

Pada Komprehensif ini merupakan bagian dari studi berkelanjutan tentang metode Enhanced Oil Recovery yang lebih terintegrasi pada karakteristik suatu Reservoir. Pembelajaran pada komprehensif mengacu pada injeksi cair untuk enhanced oil recovery dalam singkapan batuan batu kapur, sebagai perbandingan terhadap reservoir karbonat. Sebanyak 18 percobaan injeksi  yang pernah dilakukan dari berbagai litelatur untuk mempelajari pengaruh EOR dari parameter seperti adanya fraktur, keberadaan air mula-mula sebagai saturasi air yang tereduksi, preferensi wettability dari batuan, injeksi busa (foam) untuk pengendalian mobilitas, dan membandingkan antara secondary recovery dan tertiary recovery. Hubungan inti artificial yang retak dengan memotong core disepanjang core. Sebuah jarak atau interval ditempatkan pada suatu fraktur untuk mempertahankan rekahan dan permeabilitas disalamnya agar tetap stabil. Ketika  pada tekanan tinggi diatas 90 bars,  akan mampu mengembangkan miscibility antara  dan fase minyak (n-Decane).
Terdapat suatu hasil dari uji laboratorium mengatakan bahwa  memiliki potensi recovery yang sangat signifikan dalam suatu kondisi core batu kapur yang utuh dan retak, dengan jumlah recovery berkisar 92-100% OOIP untuk core sepenuhnya ialah minyak jenuh, dan 75-92 % OOIP untuk core dengan saturasi air tereduksi. Kehadiran suatu patahan secara dramatis akan mengurangi tingkat perolehan minyak, di mana perolehan minyak terutama didorong oleh faktor  difusi, dengan perpindahan kekentalan (viscocity) diabaikan.
Keberadaan air, memiliki pengaruh yang baik sebagai saturasi air mula-mula yang tereduksi, atau setelah waterflood yang mengurangi recovery total minyak dan mengurangi tingkat perolehan minyak. Air dapat memulihkan keadaan ketika metode waterflood tersebut sudah tak dapat berjalan lagi. Dalam arti injeksi - foam akan mempercepat oil recovery dibandingkan dengan injeksi  murni dengan menambahkan tingkat kekentalan selain dikarenakan faktor difusi. Tingkat recovery minyak juga meningkat selama skenario Huff' n Puff ‘dibandingkan dengan injeksi  terus menerus. Suatu core yang memiliki cukup minyak basah (oil-wet) menunjukkan total perolehan minyak lebih tinggi dari core yang terbasahi oleh air (water-wet), untuk  murni dan injeksi  - busa. Selama injeksi -foam, tekanan diferensial lebih tinggi menjelang akhir produksi , menunjukkan bahwa minyak memiliki efek yang merugikan pada busa. Suatu simulasi, simulasi numerik telah dilakukan dengan CMG GEM simulator untuk mempelajari cairan -injection dalam suatu media, dan hasil dari pada simulasi tersebut  menunjukan hasil yang memuaskan. Model numerik yang divalidasi harus digunakan lebih lanjut untuk meningkatkan pemahaman, untuk lebih baik dalam menganalisis, dan untuk mengurangi terbuangnya waktu dibandingkan dengan maju melakukan suatu eksperimen yang akan memakan waktu yang banyak. Hasil dari penelitian ini menunjukkan potensi CCUS di reservoir karbonat. Meskipun tingkat perolehan minyak berkurang pada suatu patahan, recovery total minyak masih tinggi dan proses difusi dapat menjadi mekanisme recovery yang efektif .
 Penting untuk dicatat bahwa recovery minyak pada ukuran reservoir akan terus berkurang dibandingkan dengan perolehan minyak

Balikpapan,   Februari 2014
Penulis


( Eka Almas Yuslim )

NIM. 1001099

Komentar

Postingan Populer